Berinvestasi, Evaluasi Risiko dan Imbal Hasil

Investment / 27 September 2009

Kalangan Sendiri

Berinvestasi, Evaluasi Risiko dan Imbal Hasil

Budhi Marpaung Official Writer
3907

Seberapa banyak dari Anda yang saat ini mengambil keputusan berinvestasi telah melakukan evaluasi risiko dan imbal hasil investasi? Mungkin ada yang menjawab sudah dan ada yang tidak. Tetapi sekarang ini, jawaban tersebut bukanlah menjadi soal karena siapa pun yang membaca artikel ini akan semakin mengerti akan manfaat dari kedua hal yang menjadi judul artikel ini.

Salah satu faktor penting dalam berinvestasi disebut rasio "risiko berbanding imbal hasil". Bunyi hukum dari rasio ini adalah makin tinggi tingkat imbal hasilnya, makin tinggi tingkat risikonya. Jadi, jika investasi Anda ingin mendapat hasil yang besar, maka harus siap menerima risiko yang besar juga.

Sebagai contoh, Anda ingin menanamkan uang Anda sebesar Rp. 500 juta dalam bentuk pembuatan gedung sekolah yang besar. Bila Anda menggunakan hukum "rasio berbanding imbang hasil", maka otomatis kemungkinan Anda mendapat hasil investasi yang besar terbuka lebar. Tetapi, seperti yang ditulis sebelumnya bahwa ketika Anda menginginkan hasil yang besar, maka ada risiko besar yang sedang menanti Anda. Uang ratusan juta itu bisa saja lenyap atau kehilangan ¾ dari modal investasi.

Kalau begitu apa yang harus dilakukan biar itu tidak terjadi? Jawabannya adalah lihat pada tujuan dan usia Anda saat ini. Jika Anda memiliki tujuan investasi jangka panjang, maka investasi yang memiliki risiko tinggi bisa Anda pilih, seperti contoh di atas bisa Anda pilih. Namun, jika Anda hanya memiliki tujuan berinvestasi jangka pendek, maka pilihlah risiko investasi yang lebih rendah. Begitu pun halnya dengan usia Anda. Jika usia Anda saat ini sudah lanjut, pilihlah investasi yang memiliki risiko tidak terlalu membebani Anda, tetapi jika Anda masih muda, tidak ada salahnya untuk mengasah kemampuan Anda dalam berinvestasi, investasi berisiko tinggi Anda ambil.

Bila Anda sedang mengevaluasi investasi dengan tingkat imbal hasil yang relatif rendah, maka risiko Anda seharusnya juga rendah sesuai proporsi. Surat utang negara, obligasi dan sejenisnya akan memberikan tingkat bunga relatif rendah, tetapi memiliki tingkat risiko relatif rendah pula, setidaknya dalam kondisi perekonomian yang normal.

Jika Anda menemukan investasi yang menjanjikan imbal hasil tinggi dengan tingkat risiko rendah, sebaiknya Anda jangan percaya dan menanamkan uang disana. Ingatlah kata Amsal, "Orang yang tidak berpengalaman mendapat kebodohan, tetapi orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan." (Amsal 14:18). Saya yakin Anda adalah orang bijak tersebut. Selamat berinvestasi !!!

Sumber : Panduan Lengkap Keuangan Bagi Pasangan Muda ; Larry Burkett; Penerbit Pionir Jaya
Halaman :
1

Ikuti Kami